Wednesday, December 12, 2012

Hypnosis dan Mesmerisme

Apabila kita menelusuri sejarah Hypnosis maka kita akan sampai kepada suatu ilmu yang dikenal dengan sebutan Animal Magnetism atau juga sering disebut sebagai Mesmerism. Nama Mesmerism berasal dari nama seorang praktisi yang mempelajari dan mempraktekkan ilmu ini secara luas yaitu Franz Anton Mesmer. Walau saat ini banyak praktisi Magnetisme yang tidak setuju dengan penggunaan nama Mesmerism. Ada beberapa hal yang melatarbelakangi ketidak setujuan ini, yaitu: (1). Belum pernah ada sebelumnya sebuah ilmu yang diberikan nama dengan nama seseorang. (2). Franz Anton Mesmer bukanlah orang yang pertama kali menemukan ilmu ini. Tetapi kita tidak ingin berada di dalam perdebatan tersebut.

Franz Anton Mesmer percaya bahwa ada energi kehidupan atau cairan universal dalam tubuh setiap makhluk yang bernafas. Pada saat energi kehidupan tersebut mengalir secara lancar di dalam tubuh, maka organisme tersebut akan sehat, dan apabila energi kehidupan tersebut tersumbat, maka akan muncul berbagai macam penyakit.

Pada awal prakteknya, Franz Anton Mesmer menggunakan media batu magnet untuk melancarkan energi kehidupan dalam tubuh pasiennya. Hal ini terinspirasi dari Father Hell, seorang Pendeta Jesuit yang dalam prakteknya menggunakan sebuah batang besi berbentuk salib yang diketukkan secara perlahan pada orang yang sakit dan orang tersebut menjadi sehat kembali. Namun pada perkembangannya, Anton Mesmer menemukan bahwa keberadaan batu magnet tersebut tidak diperlukan, karena yang menyembuhkan adalah energi yang ada dalam tubuh sang penyembuh.

Karena praktek Franz Anton Mesmer mendapat respon sangat banyak dari masyarakat, sehingga pada tahun 1784, Raja Louis XVI membentuk sebuah komisi yang diberi nama French Royal Commission. Komisi ini beranggotakan Benjamin Franklin, Jean Sylvain Bailly, J. B. Le Roy, Sallin, Jean Darcet, de Borey, Joseph-Ignace Guillotin, Antoine Lavoisier, Poissonnier, Caille, Mauduyt de la Varenne, Andry, dan de Jussieu. Hasil dari penyelidikan yang dilakukan oleh komisi ini menyatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Anton Mesmer adalah kepalsuan yang pada akhirnya mendeskreditkan Anton Mesmer dari dunia kedokteran. Namun begitu, penelitian tentang Magnetisme tidak berhenti sampai di situ. Sampai akhirnya James Braid meneliti apa yang dilakukan oleh Anton Mesmer dan melahirkan apa yang sekarang kita kenal sebagai Hypnosis.

Namun, dengan lahirnya Hypnosis bukan berarti meniadakan Magnetisme, melainkan keduanya berjalan bersama-sama yang terus berkembang. Bahkan ada yang menyatakan bahwa dari Magnetisme / Mesmerisme lahir berbagai macam ilmu seperti spiritualisme, Hypnosis, parapsychology, dsb. 

Sumber: wikipedia, The Art of Hypnosis: Mastering Basic Techniques by Roy Hunter, M.S., CHt.

Saturday, December 8, 2012

Miskonsepsi dan fakta seputar Hypnosis

Sebagai seorang Praktisi Hypnosis dan Hypnotherapy, saya seringkali menerima pertanyaan yang berkaitan dengan miskonsepsi seputar Hypnosis yang banyak beredar di masyarakat. Maka, pada kesempatan ini saya akan menjelaskan mengenai miskonsepsi tersebut dan fakta-faktanya.

Berikut adalah miskonsepsi seputar Hypnosis yang banyak beredar di masyarakat:
1.       Hypnosis dapat terjadi karena kekuatan sang Hypnotist.
Miskonsepsi yang banyak beredar adalah bahwa Hypnosis terjadi karena adalanya "kekuatan" sang penghipnotis.  Sehingga seolah-olah para Praktisi Hypnosis mempunyai kekuatan khusus yang bisa membuat Subyeknya menjadi "takluk" dihadapannya. Faktanya adalah bahwa Hypnosis dapat terjadi karena adanya kemauan dari Subyek sendiri. Dengan kata lain, seseorang hanya dapat dihipnotis apabila ia tidak menolak proses Hypnosis itu sendiri.

2.      Hanya orang-orang yang berpikiran lemah yang dapat dihipnotis.
Banyak beredar di masyarakat bahwa orang-orang yang di”hipnotis” di jalan-jalan bisa terjadi karena mereka memiliki pikiran yang lemah. Bahkan ada beberapa orang yang memberikan “tips” bahwa untuk menghindari hipnotis, pikiran harus fokus. Faktanya adalah Hypnosis bisa terjadi justru pada saat pikiran bergeser dari multi fokus kepada fokus tunggal. Sehingga semakin fokus seseorang, semakin mudah ia untuk dihipnotis. Selain itu, orang-orang yang memiliki pikiran “lemah”, seperti orang kurang waras, mabuk, depresi, dll justru lebih sulit untuk memasuki kondisi Hypnosis karena kemampuan untuk fokusnya sangat lemah.

3.      Dalam kondisi terhipnotis, seseorang akan mengatakan atau melakukan sesuatu diluar kehendaknya.
Dalam sebuah tayangan di televisi, diperlihatkan bahwa seseorang yang berada di dalam kondisi Hypnosis mengatakan hal-hal yang sepertinya diluar kehendaknya. Bahkan tidak jarang diperlihatkan orang-orang tersebut melakukan hal-hal yang diluar kehendaknya pula. Faktanya adalah dalam kondisi Hypnosis seseorang tetap memiliki kendali atas pikirannya sendiri. Sehingga apa yang dikatakan atau dilakukannya sama sekali bukan diluar kehendak Subyek, tetapi karena ada sugesti tertentu yang membuat Subyek merasa lebih berani untuk mengatakan atau melakukan hal-hal tertentu pada saat berada dalam kondisi Hypnosis dibanding pada saat berada dalam kondisi normal.

4.      Pada saat dihipnotis seseorang akan kehilangan kesadaran.
Ini adalah mitos yang paling umum beredar di masyarakat. Pada saat dihipnotis, Subyek akan kehilangan kesadaran, sehingga akan kehilangan kendali atas pikirannya sehingga akan “menurut” pada saat diminta untuk melakukan sesuatu. Faktanya adalah dalam proses Hypnosis, Subyek tidak akan kehilangan kesadaran melainkan membuka akses ke pikiran bawah sadar. Untuk menghilangkan kesadaran seseorang, tidak dibutuhkan metode Hypnosis.

5.      Seseorang dapat terjebak dalam kondisi Hypnosis.
Salah satu ketakutan Klien saya pada saat akan memulai sesi Hypnotherapy adalah bahwa ia akan terjebak dalam kondisi Hypnosis dan tidak akan pernah bangun kembali. Faktanya adalah Hypnosis sama sekali bukan tidur sehingga Subyek memang tidak perlu untuk bangun. Kedua, semenjak Hypnosis diformulasikan pada tahun 1800an sampai saat ini, belum ada satu orangpun yang terjebak dalam kondisi Hypnosis. Ketiga, pada saat seseorang berada dalam kondisi Hypnosis dan tidak mendengar kata-kata dari Praktisi Hypnosis yang membimbingnya, maka dalam waktu tertentu ia akan “bangun” dengan sendirinya atau akan memasuki kondisi tidur normal.

Lima hal di atas adalah miskonsepsi yang umum ditanyakan oleh Klien saya. Semoga dengan penjelasan ini dapat membawa pencerahan kepada masyarakat luas mengenai Hypnosis.


Thursday, December 6, 2012

Definisi Hypnosis

Saat ini ada ribuan atau mungkin jutaan orang yang berprofesi sebagai Praktisi Hypnosis atau Hypnotherapy di seluruh dunia. Namun sampai sekarang belum ada satu definisi yang dapat menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud dengan Hypnosis.

Istilah Hypnosis sendiri belum dikenal sebelum tahun 1841. Adalah seorang ahli bedah berkebangsaan Skotlandia yang bernama James Braid yang pertama kali menggunakan istilah Hypnosis. Kata Hypnosis sendiri diambil dari bahasa Yunani "Hypnos" yang berarti tidur. James Braid mendasarkan prakteknya pada Mesmerism atau Animal Magnetism yang dikembangkan oleh Franz Anton Mesmer dan pengikutnya, namun memiliki perbedaan tentang bagaimana hal (Hypnosis) tersebut bekerja.

James Braid mendeskripsikan Hypnosis sebagai keadaan relaksasi fisik yang disertai dan diinduksi oleh konsentrasi mental.

Selain itu, masih ada beberapa definisi dari Hypnosis, seperti beberapa contoh berikut:

Merriam-Webster Dictionary: keadaan mirip trance dari kesadaran yang diubah sehingga menyerupai tidur yang sebenarnya disebabkan oleh sugesti-sugesti yang diberikan seseorang dan diterima oleh Subyek.

Roy Hunter, M.S., CHt.: sebuah kondisi Trance yang dibimbing oleh seseorang atau sesuatu diluar dari seseorang yang mengalami Trance tersebut.

Calvin D. Banyan & Gerald F. Kein: sebuah kondisi fokus secara mental yang memungkinkan seseorang untuk menerima sugesti para level bawah sadar. Lebih lanjut dapat didefinisikan sebagai bypass faktor kritis dari pikiran dan penerimaan terhadap hal-hal tertentu yang dapat diterima.

Wednesday, December 5, 2012

Perkenalan

Hallo, nama saya Fernando Zulady Urmeneta. Saya adalah seorang Praktisi Hypnosis dan Hypnotherapy bersertifikat dari The Indonesian Board of Hypnotherapy. Saat ini saya mengelola sebuah lembaga pelayanan dan pelatihan Hypnosis dan Hypnotherapy yang bernama Indonesian Hypnosis Institute.

Banyak pengalaman yang telah saya alami selama saya menjalani profesi sebagai seorang Praktisi Hypnosis dan Hypnotherapy serta dalam mengelola lembaga pelayanan dan pelatihan. Oleh karena itu, melalui blog ini, saya akan berbagi pengalaman saya kepada anda semua, khususnya bagi anda yang ingin menjadi seorang Praktisi Hypnosis atau Hypnotherapy maupun kepada anda yang membutuhkan informasi mengenai Hypnosis itu sendiri.

Yang perlu diperhatikan adalah apa yang akan saya bagi melalui blog ini adalah Western Hypnotism sehingga tidak melibatkan unsur-unsur magis, pengisian, attunement, klenik, dll.

Semoga keberadaan blog ini dapat membawa manfaat yang besar bagi masyarakat luas.

Salam Hypnosis,

Fernando Zulady Urmeneta